Halo teman teman, kembali lagi berasama saya Arif di website saya tentunyaa~. Pada kesempatan kesempatan sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang yang namanya repository baik online maupun offline. Kalau ingin lebih tau lanjut tentang teorinya, bisa langung masuk ke "Cara melakukan repository offline pada debian 10" dan bisa juga melihat tentang "Cara melakukan repository online pada debian 10". Pada artikel repository tersebut, kita sudah membahas cara melakukan repository online yaitu dengan mengunduh data data program yang dibutuhkan melalui server lokal debian di Indonesia.
Nah bagaimana caranya kita membuat repository lokal supaya saat ada server lain ingin mengunduh data, server tersebut tidak perlu melakukan mounting disk manual lagi untuk memasang aplikasi yang dibutuhkan. Cukup dengan menyambungkan repositorynya dengan server yang akan kita buat. Mari kita simak tata cara konfigurasinya.
- DVD 1, DVD 2, DVD 3 Debian, Kalian bisa mendownloadnya dari sini. "https://cdimage.debian.org/debian-cd/current/amd64/iso-dvd/".
- 2 Buah debian di (Virtual box juga bisa), 1 untuk server dan 1 untuk test client.
- Aplikasi WinSCP untuk mengupload file DVD. kalian bisa mendownloadnya pada link berikut "https://winscp.net/eng/download.php".
Pertama tama, kita lakukan dahulu repository offline pada server yang akan menjadi pusat repositorynya, kalian bisa melihat caranya dalam artikel ini. "Cara melakukan repository offline pada debian 10".
Lakukan dan ulangi langkah diatas hingga memasuki disk terakhir, dan kemudian update dengan menggunakan perintah "apt-get update". Setelah itu cek repositorynya pada "/etc/apt/source.list" - Kemudian install service SSH pada server tersebut, karena kita akan mengirim sebuah file .iso menggunakan aplikasi winscp. Untuk tata cara penginstalan SSH server, kalian bisa membacanya melalui artikel berikut "Cara melakukan remote server menggunakan SSH di Debian 10"
- Setelah itu kita akan memindahkan file DVD 1 sampai DVD 3 dari Windows ke Debian Servernya. Lalu buka aplikasi Winscp dan ikuti langkah berikut.
- Jika muncul notifikasi berikut, klik "yes" saja.
- Setelah itu pindah file Debian dari windows dengan cara "Drag and Drop" file tersebut ke direktori "/home/(nama user)", Kemudian tunggu hingga filenya selesai terupload.
- Setelah file DVD terkirim pada direktori tadi, kita akan masuk ke direktori tersebut untuk mengecek apakah file tersebut sudah benar benar masuk atau belum.
- Pada direktori awal, buatlah 3 direktori yaitu "dvd1, dvd2, dvd3".
- Setelah itu kita akan mengemount DVD tersebut ke direktori yang barusan kita buat. Lakukan hal yang sama mulai dari disk 1 sampai 3. Perhatikan nama disk yang kalian pakai dan perhatikan letak direktorinya juga.
mount -o loop home/arif/Debian-10.0.0-amd64-DVD-1.iso /dvd1/
mount -o loop home/arif/Debian-10.0.0-amd64-DVD-2.iso /dvd2/
mount -o loop home/arif/Debian-10.0.0-amd64-DVD-3.iso /dvd3/ - Setelah itu, kita akan menginstall paket "dpkg", "rsync", dan "apache" untuk server reponya.
- Buat 3 direktori untuk pool repositorynya.
Direkori pool repository Direktori paket binary-64 Direktori source repository - Kemudian kita akan menyingkronkan direktori yang berisi mounting DVD 1 dengan pool repositorynya.
- Lalu sinkronkan direktori yang berisi mounting DVD 2 dengan pool repositorynya.
- Setelah itu sinkronkan juga direktori yang berisi mounting DVD 3 dengan pool repositorynya.
- Langkah selanjutnya kita masuk ke direktori
"/repo" kemudian masukkan perintah “dpkg-scanpackages . /dev/null | gzip -9c >
Packages.gz” untuk scan packagesnya.
Langkah ini memang membutuhkan kesabaran, karena proses scannya lumayan memakan waktu. - Tampilannya akan seperti ini jika proses scanning packagenya sudah selesai.
- Kemudian kita masuk ke direktori
"/repo" lalu masukkan perintah “dpkg-scansources . /dev/null | gzip -9c > Sources.gz” untuk scan sourcenya.
- Setelah semua proses scanning package selesai, kita akan memindahkan file tersebut ke direktori yang kita buat sebelumnya.
Memindahkan source ke direktori source repo : " mv Sources.gz /repo/dists/arifrepo(boleh diganti terserah)/main/source". Memindahkan package ke direktori binary-64 "mv Packages.gz /repo/dists/arifrepo(boleh diganti terserah)/main/binary-64". - Buka konfigurasi Apache2nya dengan masuk ke direktori "/etc/apache2" dan cari file bernama "apache2.conf".
- Tambahkan sintaks seperti pada gambar dibawah, kemudian save dan close filenya.
- Pada direktori "/etc/apache2" terdapat folder lagi bernama "sites-available", masuk ke direktori tersebut dan edit file bernama "000-default.conf".
- Lalu edit bagian "DocumentRoot" ke direktori /repo. Save dan close file tersebut.
- Setelah itu restart service apache2nya.
- Pengujian pada client windows, kita sudah bisa mengakses dan membuka repositorynya dengan memasukan IP server pada web browser.
- Nah, selanjutnya masuk pada Client debian. Buka file sources.list pada direktori "etc/apt/sources.list", kemudian edit sumber repositorynya dengan mengisi perintah dibawah.
- Kemudian saya cek melalui clientnya dengan mengupdate repositorynya.
Client berhasil mengupdate repositorynya.
Nah, bagaimana teman teman, cara kita membuat repository server lokal cukup mudah kan? asalkan kita sabar dalam menunggu proses scanning dan konfigurasinya, jangan sampai terlewat dan selalu teliti ya teman teman. Itu saja dari saya kali ini, Sampai jumpa lagiii. :D
By : Arif Nugraha Santosa | SMKN 1 Kediri
0 komentar:
Posting Komentar