Halo teman teman, kembali lagi bersama saya Arif di website saya. Pada kesempatan sebelumnya saya sudah membahas banyak sekali service service yang bisa kita buat pada Debian 10. Nah pada kali ini saya ingin membahas tentang NAT, dalam kehidupan sehari hari kita pasti selalu terhubung dengan Internet. Nah apa jadinya kalau semua manusia di bumi ini terhubung ke Internet? tentunya mereka akan membutuhkan banyak IP Address untuk mengakses internet itu. Dengan itu terciptalah NAT, yaitu suatu protokol yang dapat mentranslasikan IP private menjadi IP Public. Untuk pengertian lebih lanjutnya, simak penjelasan dibawah ini.
- NAT Statis
Kekurangan lain dari NAT Statis adalah kurang aman dibandingkan NAT dinamik, sebab setiap komputer memiliki alamat IP tersendiri, dan akhirnya risiko penyusup masuk langsung ke dalam jaringan private lebih besar.
- Nat Dynamic
- Overloading NAT
Memungkinkan lebih dari satu klien terhubung menuju satu IP publik, namun pada port yang berbeda. Sehingga saat NAT menerima permintaan dari klien untuk dihubungkan kepada server, NAT kemudian akan menentukan nomor IP dan port untuk klien tersebut. Keuntungannya adalah walaupun sebuah nomor IP telah digunakan, namun masih bisa dipakai untuk klien lain sebab berada dalam port yang berbeda.
- Overlapping NAT
- Menghemat alamat IP legal yang ditetapkan oleh NIC atau Internet Service Provider.
- Mengurangi terjadinya duplikat alamat jaringan.
- Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke internet.
- Menghindarkan proses pengalamatan Kembali (readdressing) pada saat jaringan berubah.
- Meningkatkan keamanan sebuah jaringan.
- Memberikan keluwesan dan performa dibandingkan aplikasi alternatif setingkat proxy.
- Translasi menimbulkan delay switching.
- Menghilangkan kemampuan trace (traceability) end to end IP.
- Aplikasi tertentu tidak dapat berjalan jika menggunakan NAT, khususnya NAT yang menggunakan software.
- Didalam IP address terdapat sebuah bagian yang mana di dalam IP tersebut terdapat informasi-informasi berupa alamat asal, alamat tujuan, TTL, dll. Bagian ini disebut dengan header.
- Sebagai contoh adalah sebuah komputer client dengan IP 192.168.4.2 akan mengakses atau melakukan request ke alamat www.google.co.id dengan IP 216.239.61.104, maka proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
- Pada header, informasi yang tersimpan antara lain alamat asal > 192.168.4.2
- Sehingga ketika paket telah sampai pada router (gateway dari client), maka isi dari header akan dirubah menjadi : alamat asal > 192.168.4.1
- Sebelum paket keluar (menuju internet), maka header tersebut akan kembali berubah menjadi, alamat asal > 200.100.50.2, demikian seterusnya.
- Proses di atas merupakan mekanisme dari SNAT (source NAT), dimana IP asal (komputer client) akan dirubah disesuaikan dengan IP ketika paket telah berpindah. Ketika server google melakukan response / balasan, maka akan terjadi DNAT (destination NAT), dimana IP tujuan akan berubah disesuaikan dengan tujuan paket (komputer client). Prosesnya adalah sebagai berikut :
- Pada header, ketika paket telah sampai pada Router, informasi IP tujuan >200.100.50.20
- Ketika paket berada pada gateway, IP tujuan >192.168.4.1
- Di sini header akan kembali mengalami perubahan, IP tujuan > 192.168.4.2 Sehingga Paket dapat dikirim dan bisa sampai pada komputer client.
- Pertama tama, atur adapter pada virtual box pada sisi client dan servernya. Pastikan mereka sudah tersambung dalam 1 jaringan.
Server : adapter enp0s8 kita gunakan untuk koneksi ke internet. dan enp0s3 kita sambungkan ke jaringan lokal. Client : masukan IP yang berada pada 1 jaringan dengan servernya dan masukan IP gateway yaitu IP servernya. - Langkah kedua yaitu, kita akan mengedit file bernama "sysctl.conf" yang terletak pada direktori "/etc". Dalam skenario ini kita mengedit filenya menggunakan perintah nano.
- Kemudian cari kata "net.ipv4.ip forward=1" dan hapus tanda pagar didepannya. Hingga nanti terlihat seperti gambar dibawah, Jangan lupa save dan tutup filenya.
- Untuk mengetes status dari forwarding IPnya, kita bisa mengetikan perintah "sysctl -p", jika sudah seperti gambar dibawah ini maka foward statusnya sudah menyala.
- Setelah itu, untuk melakukan routing NATnya, kita menggunakan perintah "iptables" -t NAT -A POSTROUTING -o enp0s8 -j MASQUERADE".
- Kita akan mengecek tabel routing kita dengan perintah dibawah. Jika tampilannya seperti berikut, maka NAT kita sudah berhasil.
- Kemudian kita akan menyimpan konfigurasi tabel routing kita dengan menginstall iptables persistent. Gunakan perintah "apt-get install iptables-persistent -y", ikuti perintah yang muncul dalam instalasi.
- Jika muncul sintaks dibawah, piliih "yes" untuk menyimpan iptablesnya.
- Pilih yes lagi pada IPv6 rulesnya.
- Berikut tampilannya jika rules iptables kita sudah disimpan.
- Nah kemudian masuk pada sisi client dan kita akan mengetes koneksi NATnya dengan mengeping google.com.
Bagaimana teman teman? ternyata sangat mudah kan melakukan NAT atau forwarding koneksi internet. Cukup dengan perintah sederhana dan kita sudah bisa membuat client kita mengakses internet. Terima kasih sudah berkunjung, Sampai jumpa lagi.
Arif Nugraha Santosa | SMKN 1 Kediri
0 komentar:
Posting Komentar